Februari 14, 2012

Sekolah Yang Merakit Netbook SMK Zyrex

SMK Percut Rakit 2.836 Laptop PDF Print
Wednesday, 19 January 2011
MEDAN(SINDO) – Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Percut Sei Tuan menorehkan prestasi membanggakan.Sebanyak 167 siswa sekolah yang berada di Kabupaten Deliserdang itu berhasil merakit 2.836 unit laptop/netbook untuk didistribusikan ke 604 SMK di Sumatera Utara (Sumut).

Perakitan alat digital tersebut merupakan kerja sama Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dengan PT Zyrexindo Mandiri Buana.Dari launchingproduk perakitan laptop/netbook SMKZyrex ke 2.836 yang digelar di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, kemarin, sebanyak 12 siswa memeragakan cara merakit laptop. Fazri Al Hadi, siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan mengatakan, merakit laptop ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Dia mengaku mampu merakit laptop setelah mendapatkan bimbingan sekitar 20 hari dari pelatih Atan Fisces Barus. “Tidak sulit kok, karena sudah dibimbing sebelumnya,” ujar siswa yang sudah merakit 50 unit laptop tersebut di sekolahnya kemarin. Siswa lainnya pun terlihat mampu merakit satu unit laptop tidak lebih dari 20 menit.

Dari pantauan SINDO, ketika proses perakitan di mulai, masing-masing siswa terlihat sudah sangat cekatan dengan berbagai elemen pada alat digital tersebut, sehingga tak heran tanpa bantuan para pelatih, para siswa mampu menyelesaikan perakitan dan langsung menghidupkan laptop . Keberhasilan siswa SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam merakit laptop tentunya telah membuat bangga sekolah yang sebelumnya juga sudah dipercaya untuk merakit personal computer (PC). “Sejak tahun 2008 hingga 2010,sekolah kami sudah dipercaya untuk merakit PC dan sekarang dipercaya merakit laptop. Kerja sama perakitan PC sudah dilakukan dengan PT Zyrex, PT Relion dan PT Mugen,”ujar Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, Jaswar.

Dia mengaku bangga sekolahnya dipercaya Kemendiknas sebagai perakit komputer dan laptop. “Kita bangga sekali, meskipun sekolah kita letaknya terisolir jauh dari pusat kota,tapi dari segi kemajuan teknologi kita dapat lebih dulu dari sekolah lain, terutama bagi siswa ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi mereka,” papanya. Jaswar menambahkan, kepercayaan yang diberikan pemerintah dengan menunjuk kepada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ini sebagai perakit laptop tentunya juga tidak terlepas dari peran serta para guru dan kesungguhan siswa, khususnya jurusan Komputer Jaringan dan Rekayasa Perangkat Lunak. Laptop yang sudah dirakit para siswa tersebut langsung didistribusikan kepada 604 sekolah di Sumut.

Masing-masing sekolah rata-rata mendapatkan empat unit laptop ditambah dengan infocus untuk menunjang proses pembelajaran. “Saat ini tinggal daerah Pematangsiantar dan Samosir yang belum didistribusikan. SMK di daerah lainnya sudah lebih dulu mendapatkan fasilitas yang merupakan program Kemendiknas ini secara gratis,”urainya. Begitupun, kata Jaswar, sebagai sekolah yang dipercaya melakukan perakitan laptop ini, mereka diberikan 30 unit laptop gratis, di mana 20 unit digunakan langsung untuk proses belajar mengajar di kelas, dan 10 laptop digunakan sebagai laptop model teaching industry.Laptop tersebut dapat dijual kepada guru SMK yang berminat dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp2,7 juta per unit.

Nantinya, hasil penjualan akan dikembalikan untuk membeli komponen laptop yang baru sehingga dapat terus menjadi proses pembelajaran bagi siswa untuk melakukan praktik langsung terhadap perakitan laptop. Dengan adanya laptop rakitan dari siswa SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ini,Jaswar meyakini alat digital ini dapat memudahkan bagi guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Sebab, selain harganya yang relatif terjangkau, terpenting laptop yang dirakit tersebut juga sudah menyimpan data pembelajaran untuk SMK dari kelas 1-3. “Kita harapkan tahun 2011 ini semua proses pembelajaran di SMK Sumut sudah menggunakan sistem TI (teknologi informatika),”tandasnya.

Pelatih perakitan laptop,Atan Fisces Barus menyebutkan, laptop yang dirakit siswa tersebut difasilitasi dengan sistem Ubuntu dari Linux.Dengan demikian,laptop yang akan digunakan untuk proses belajar mengajar dapat lebih aman dari virus.“Penggunaannya tidak jauh berbeda dari program Windows, namun sistem ini lebih aman dan tidak akan dapat terdeteksi virus,”imbuhnya. Tak hanya itu, laptop rakitan tersebut juga sudah dilengkapi dengan materi pembalajaran untuk siswa SMK juga dilengkapi dengan Buku Sekolah Elektronik (BSE), dilengkapi format pembelajaran dengan video juga grafik yang tentunya sangat membantu guru untuk melakukan proses pembelajaran bagi siswa.

Di tempat terpisah,Kepala Bagian Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, dengan dipercayanya SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan sebagai perakit laptop oleh Kemendiknas, tentunya, dapat meningkatkan proses pembelajaran terhadap siswa khususnya di bidang IT. “Yang terpenting, terciptanya hubungan dunia usaha dan industri dengan para lulusan SMK, sehingga akan terjalin sinergi yang baik,”ujarnya. Pengamat pendidikan Mutsyuhito Solin mengapresiasi prestasi yang diraih siswa-siswa SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan tersebut. Menurut dia, hal itu tentu sangat membantu pengadaan laptop/ netbook dengan harga terjangkau di kalangan pendidik di Sumut.

“Kita mengimbau agar Dinas Pendidikan meminta kepada SMKN I menjadi pemasok laptop di Sumut.Yang saya tahu, rakitan laptop yang dilakukan siswa SMKN I Percut Sei Tuan itu masih didanai oleh Direktorat Pendidikan Jakarta.Kita berharap,Disdik di Sumutlah yang mendanai supaya siswanya lebih produktif,” katanya kemarni. Prestasi yang diraih siswa SMKN 1 Percut Sei Tuan bisa juga diraih siswa SMK lainnya, namun semuanya bergantung kepada kepala sekolah dan Dinas Pendidikan masing-masing daerah. Kepala sekolah harus kreatif dan produktif membangun kerja sama dengan industri. Dinas Pendidikan pun harus memfasilitasi dengan cara mempermudah dalam pemberian izin, men-support dana dan membantu mencari mitra.

“Yang saya tahu, kepala sekolah SMKN 1 Percut Sei Tuan itu memang produktif menjalin kerja sama. Saya pernah mendengar dia kerja sama dengan SMK di Jawa dan luar negeri, begitu juga kerja sama dengan perusahaan. Saya kira kerja sama itulah yang harus dijalin, karena dengan kerja samalah prestasi itu bisa diraih,” bebernya. Mutsyuhito menambahkan, ke depan siswa-siswa SMK harus le-bih kreatif lagi menciptakan produktif unggulan dalam berbagai jenis. Sebab, peluang kerja bagi siswa SMKN 1 sangat besar, sehingga harus ditunjukkan dengan kemampuan dan prestasi. “Siswa SMKN 1 Percut Sei Tuan kanhanya perakit,bukan penemu.

Ke depan, kalau bisa cari produksi yang menjadi unggulan di Sumut, tidak hanya rakitan laptop, tapi banyak jenis seperti telepon seluler dan lainnya,” harapnya. (lia anggia nasution/ eko agustyo fb)

Tidak ada komentar: